SENI
SENI SASTRA
Seni memiliki beragam definisi, berikut merupakan
definisi seni menurut beberapa ahli:
- Aristoteles - Seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifat harus ideal.
- Ki Hajar Dewantara - Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat yang indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
- Plato dan Rousseau - Seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
Dibawah ini cabang-cabang seni, diantaranya:
- Seni Rupa adalah seni yang diciptakan tanpa mempertimbangkan nilai kegunaan, atau dapat dikatakan juga sebagai seni bebas.
- Seni Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh dan diperhalus dengan estetika.
- Seni Musik adalah bagian dari aktivitas kultur dan sosial manusia, dimana seni musik untuk mengekspresikan perasaan dan idenya.
- Seni sastra adalah hasil budaya yang dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasan melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikiran.
- Seni Teater adalah seni yang kompleks artinya dapat bekerja sama dengan cabang seni lainnya.
Mari kita
membahas lebih lanjut mengenai Seni Sastra Indonesia.
Sastra
Indonesia adalah sebuah istilah yang mencakup keberagaman karya sastra di
wilayah kepulauan Indonesia, yang merujuk pada sastra yang dibuat oleh bangsa
melayu pada awalnya. Maka jangan heran frasa bahasa melayu hampir mirip dengan
bahasa Indonesia.
Urutan perkembangan sastra Indonesia, sebagai
berikut:
1.
Pujangga Lama
Klasifikasi sastra yang dihasilkan sebelum abad
ke-20. Dominasi pujangga lama seperti: syair, pantun, gurindam, dan hikayat. Penulis
pertama mengenai pujangga lama adalah Hamzah Fansuri.
2.
Sastra Melayu
Lama
Klasifikasi sastra yang dihasilkan antara tahun 1870
– 1942 dan berkembang di daerah sumatera. Karya sastra yang pertama terbit
adalah syair, hikayat, dan terjemahan novel barat.
3.
Angkatan Balai
Pustaka
Klasifikasi karya sastra yang dihasilkan pada tahun
1920. Karya sastra ini berupa prosa yakni: roman, novel, cerpen, drama, dan
puisi.
4.
Pujangga Baru
Klasifikasi karya sastra yang dihasilkan antara
tahun 1930 – 1942. Reaksi dari angkatan balai pustaka, pujangga baru lebih
mendominasi pada sastra intelektual, nasionalistik, dan elitis.
5.
Angkatan 1945
Karya sastra yang dihasilkan pada tahun 1945,
mengisahkan tentang perjuangan kemerdekaan yang berasal dari hati nurani. Karya
sastra angkatan 45 lebih realistik ketimbang pujangga baru yang romantik dan
idealistik.
6.
Angkatan 1950 –
1960an
Karya sastra ini didominasi dengan cerita pendek dan
kumpulan puisi. Sempat terjadi kasus berhentinya perkembangan sastra karena
polemik gerakan komunis di kalangan sastrawan dan pecahnya G30SPKI.
7.
Angkatan 1966 –
1970an
Karya sastra banyak didominasi oleh aliran
surealistik, arus kesadaran, arketip, dan absurd.
8.
Angkatan 1980 –
1990an
Sastrawan wanita banyak, sehingga karya yang
dihasilkan lebih banyak tentang percintaan. Selain itu juga muncul aliran pop
berupa novel-novel yang populer.
9.
Angkatan
Reformasi
Ditandai dengan maraknya puisi, cerpen, novel, yang
bertema politik khususnya seputar reformasi. Sastrawan angkatan reformasi merefleksikan
keadaan sosial dan politik yang terjadi pada akhir tahun 1990an.
10. Angkatan 2000an
Korrie Layun Rampan mencetuskan lahirnya sastrawan
angkatan 2000. Andrea hirata merupakan novelis tersukses pada sastra angkatan
2000an.
Seni sastra Indonesia terbagi menjadi 2 jenis,
antaralain:
- Tulisan : dituangkan dalam bentuk kombinasi huruf dan terangkai sehingga membentuk sebuah makna.
- Lisan : disampaikan dalam bentuk penuturan sehingga dapat didengar.
Fungsi seni sastra Indonesia, sebagai berikut:
- Sarana menyampaikan pesan moral, memberikan sebuah sudut pandang kepada para pembaca agar dapat membedakan antara yang baik dan buruk.
- Sarana menyampaikan kritik, memberikan partisipasi pada masalah-masalah yang sedang dihadapi agar segera dituntaskan.
- Menumbuhkan rasa nasionalisme dan Penghargaan pada kebudayaan daerah, memberikan wawasan tentang keberagaman sastra yang berkembang di Indonesia, agar menjadi daya tarik tersendiri.
Pendapat saya mengenai seni :
Saya
menyukai seni, terutama dalam bentuk seni sastra karena senang dengan
perbedaharaan kata-kata yang belum saya jumpai. Selain itu, jika diteliti dan
dibaca dengan seksama, apa yang telah ditelaah pasti memiliki makna dan sudut
pandang tertentu. Dari sanalah dapat belajar banyak hal mulai dari kehidupan,
bahkan percintaan.
Salah
satu jenis sastra yang beredar saat ini adalah sebuah kata-kata motivasi
membangun yang diluncurkan agar masyarakat Indonesia lebih menghargai dan
mencintai budaya sendiri. Serta untuk memperkenalkan kosakata baru yang belum
kalian jumpai.
Menyampaikan
sesuatu akan terasa indah apabila menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Terlebih
lagi jika bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Zaman memang terus
berjalan, namun tidak seharusnya bahasa Indonesia dilupakan yaitu dengan
penggunaan bahasa asing dimana-mana. Mulai sekarang gali potensi diri dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebuah
penulisan yang baik didasarkan pada rutinitas yang gemar membaca. Dari membaca
kita akan dapat informasi baru dan kosakata baru. Jadi untuk kalian yang senang
menulis, budayakan selalu membaca dan tetap berlatih menulis.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar