Nama : Ruli Novitasari
Kelas : 3DA02
NPM : 48213128
Cara Menginterpretasikan Rasio
Laporan Keuangan
RASIO LIKUIDITAS
Current ratio = (Aktiva Lancar /
hutang lancar)
Pada
tahun 2010, CR = (227.819.168.461 / 123.450.557.939) = 1,845
Kesimpulan: setiap Rp.1 utang lancer dijamin oleh 1,8 harta lancar atau
perbandingannya antara aktiva lancar dengan hutang lancar adalah 1,8 : 1
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar –
Persediaan) / Hutang lancar))
Pada
tahun 2010, ((QR = 227.819.168.461 – 82.424.270.814 / 123.450.557.939)) = 1.17
Kesimpulan: rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio adalah
0,5 kali sedangkan PT.COLORPACK INDONESIA 1,17 maka keadaanya sangat baik
karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan.
RASIO SOLVABILITAS
Total Debt to Equity Ratio =
(Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%
pada
tahun 2010, = (140.879.700.667 / 134.499.083.729) x 100% = 1,04 =
100%
Kesimpulan: perusahaan dibiayai oleh utang 100% untuk tahun
2010 menunjukan kreditor menyediakan Rp.100,- untuk setiap Rp.100
Total Debt to Asset
Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%
Pada
tahun 2010, = (140.879.700.667 / 275.390.730.449) = 0,511 = 51%
Kesimpulan: pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2010
artinya bahwa setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan Rp.51,- dibiayai dengan
utang dan Rp.49 disediakan oleh pemegang saham.
RASIO RENTABILITAS
Gross Profit Margin = (Laba Kotor
/ Penjualan Bersih) x 100%
Pada
tahun 2010, = (62.009.766.595 / 516.581.827.768) 100% = 0,12 = 12%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba
kotor dari pejualan bersih adalah sebesar 12%
Net Profit Margin = (Laba setelah
pajak / Total Aktiva) x 100%
Pada
tahun 2010, = (28.441.593.720 / 516.581.827.768) 100% = 0,05 = 5%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari
penjualan bersih adalah sebesar 5%
Operating Profi Margin = (Laba
usaha / Penjualan Bersih) x 100%
Pada
tahun 2010, = (39.294.864.546 / 516.581.827.768) x 100% = 0,07 = 7%
Kesimpulan: Operating ratio mencerminkan tingkat efesiansi perusahaan,
sehingga ratio ini rendah menunjukan keadaan yang baik karena berarti bahwa
setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga rendah, dan yang
tersedia untuk laba besar.
Return Of Asset = (Laba bersih setelah pajak / total aktiva) x 100%
Pada
tahun 2010, = (28.441.593.720 / 275.390.730.449) x 100% = 0,10 = 10%
Kesimpulan: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan
jumlah aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar
10%
Return Of Equity = (Laba Bersih
Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%
Pada
tahun 2010, = (28.441.593.720 / 134.499.083.729) x 100% = 0,021 = 2%
Perputaran Piutang = (Penjualan / piutang usaha)
Kesimpulan: dalam hasil ini tingkat pengembalian atau imbal balik
perusahaan terhadap investor setiap tahunnya adalah sebesar 2%
Yang dimaksudkan dengan “Penjualan” dalam formula ini adalah: total nilai penjualan untuk periode yang diukur, 1 Jan s/d 31 Des 2012 misalnya.
Sedangkan “Rata-rata Piutang” adalah: Rata-rata saldo piutang untuk periode yang sama. Menghitung nilai rata-rata ini yang kadang menjebak.
Dalam menghitung rata-rata saldo piutang, terkadang seseorang hanya menggunakan “saldo awal” dan “saldo akhir” piutang, dijumlahkan, lalu dibagi dua. Misalnya: Yang diambil hanya saldo piutang dagang per 31 Januari ditambah saldo piutang dagang per 31 Desember, lalu dibagi dua. Cara ini akan menghasilkan nilai rata-rata piutang yang tidak tepat.
Cara terbaik untuk menghitung nilai rata-rata piutang adalah dengan jalan: menjumlahkan semua saldo piutang disepanjang periode (dari 31 Jan + 28 Feb + 31 Mar…. dan seterusnya hingga 31 Desember), lalu dibagi total bulan—atau 12 jika perusahaan menggunakan periodisasi tahunan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar