Minggu, 14 Juni 2015

Tugas 6 - Kewirausahaab 6



Nama   : Ruli Novitasari
Kelas   : 2DA02
NPM   : 48213128
 
KOMPETENSI INTI USAHA DAN STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN

A.    Kompetensi Inti Kewirausahaan

Strategi manajemen perusahaan modern sekarang ini adalah memaksimalkan keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan. Konsep laba tidak dapat dikesampingkan karena alat penting perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para yang berkepentingan. 

Menurut Albert Widjaja (1993), laba perusahaan menjadi suatu yang kritis dan ukuran keberhasilan bagi perusahaan, namun bukan menjadi tujuan akhir perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh keuntungan apabila:
  • Memiliki keunggulan 
  • Penemuan tercipta dari wirausaha 
  • Kreatif dinamis 
  • Menciptakan daya saing
 Menurut Gery Hamel dan C. K. Parahalad dalam karya Competing For The Future (1994), mengemukakan beberapa definisi kompetensi inti, yakni:
  • Menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk dan jasa 
  • Sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk dapat bersaing 
  • Keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan manfaat fundamental kepada pelanggan 
  • Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan memberikan kontribusi terhadap nilai dan biaya konsumen

B.     Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan

Menurut Kenneth Andrew, Strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut perusahaan dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini.

Teori Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing, menurut Michael P. Porter (1997 dan 1998) mengemukakan strategi agar dapat bersaing:

    • Persaingan merupakan inti keberhasilan atau kegagalan. Hal ini bergantung pada keberanian wirausaha untuk bersaing, strategi bersaing ini untuk mempertahankan posisi keuntungan ketika menghadapi persaingan. 
    • Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan untuk pelanggan maupun pembeli. Hal ini menggambarkan cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing. 
    • Dua jenis dasar keunggulan bersaing yaitu biaya rendah dan diferensiasi. Hal ini menggambarkan jika biaya rendah memiliki kemampuan dalam mendesain produk dan pasar yang lebih efisien dibandingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi adalah kemampuan menciptakan barang yang unik serta memiliki nilai lebih bagi pembeli. 
    • Dasar keunggulan bersaing, menghasilkan strategi generik (Porter: 1993, 11-13):
      • Biaya Rendah 
      • Diferensiasi 
      • Fokus (Fokus biaya dan Fokus diferensiasi)

Strategi The New ‘7-S’s, menurut Richard A. D’Aveni (1994:253) mengemukakan tujuh kunci keberhasilan perusahaan dalam lingkungan persaingan yang sangat dinamis, diantaranya:
  1. Superior Stakeholder Satisfaction adalah kepuasan istimewa bagi orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan yaitu pemegang saham, pemasok, karyawan, manager, dll. 
  2. Soothsaying adalah strategi yang berfokus pada sasaran yaitu perusahaan mencari posisi yang tepat untuk produk atau jasa yang dihasilkan. 
  3. Positioning for Speed adalah strategi dalam memosisikan perusahaan secara tepat di pasar yaitu perusahaan mengkomunikasikan kepada pelanggan tentang produknya.
  4. Positioning for Surprise adalah strategi dengan membuat posisi yang mencengangkan melalui produk atau jasa yang unik dan memiliki nilai lebih. 
  5. Shifting The Role of The Game adalah mengubah pola persaingan yang dimainkan perusahaan sehingga pesaing terganggu dengan pola-pola baru tersebut. 
  6. Signaling Strategic Intent adalah mengutamakan perasaan yaitu pendekatan dengan karyawan, relasi, konsumen untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 
  7. Simultanous and Sequential Strategic Thrusts adalah mengembangkan faktor pendorong strategi secara simultan dan berurutan melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu memberik kepuasan untuk konsumen.
C.    Penerapan Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing

Menurut Michael Porter, terdapat 3 landasan strtategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif yaitu Biaya Rendah, Diferensiasi, dan Fokus. 
  • Biaya Rendah adalah menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen agar mereka lebih peka terhadap perubahan harga. 
  • Diferensiasi adalah strategi membuat produk atau jasa yang unik, biasanya ditunjukkan kepada konsumen yang tidak memperdulikan perubahan harga. 
  • Fokus adalah membuat produk atau menyediakan jasa yang juga memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.

Pendekatan untuk perumusan strategi bisnis adalah analisis kompetitif yang terdiri dari: Ancaman Pesaing Baru, Kekuatan Tawar-Menawar dari Pemasok, Kekuatan Tawar-Menawar dari Pembeli, Ancaman Produk Pengganti, dan Pesaing antar Perusahaan.

D.    Strategi Kepemimpinan Biaya

Strategi Kepemimpinan Biaya adalah strategi bersaing biaya rendah yang ditunjukkan untuk pasar luas dan mengharuskan membangun secara agresif fasilitas skala efisien, pengurangan harga yang gencar, pengendalian biaya dan ongkos yang ketat, penghindaran pelanggaran-pelanggaran yang marginal, dan meminimalisir biaya seperti R&D, pelayanan, tenaga penjual, iklan, dan sebagainya. 

Harga Murah berfungsi sebagai hambatan pesaing untuk masuk kedalam industri, dan hanya sedikit yang dapat menandingi keunggulan biaya pemimpin.

Resiko dari Strategi Kepemimpian Biaya adalah tidak dapat bertahan karena teknologi berubah dan pesaing dapat meniru, kedekatan dalam diferensiasi menghilang, dll.

Berikut beberapa perusahaan yang menerapkan Strategi Kepemimpinan Biaya yaitu Wal Mart dan Gateway 2000.

E.     Strategi Diferensiasi

Strategi Diferensiasi adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas rata-rata dalam sebuah bisnis tertentu karena loyalitas merk akan membuat sensitifitas konsumen terhadap harga menjadi rendah.

Diferensiasi diarahkan pada pasar luas dan melibatkan penciptaan sebuah produk atau jasa yang unik yang membuat perusahaan harus menetapkan harga premium.

Resiko dari Strategi Diferensiasi adalah tidak bertahan karena pesaing dapat meniru dan basis lain dari diferensiasi kurang penting, dapat mencapai yang lebih besar lagi dari segmen, dll.

Berikut beberapa perusahaan yang menerapkan Strategi Diferensiasi adalah Mercedez dan Word Perfect.

F.     Strategi Fokus

Strategi Fokus adalah strategi bersaing yang fokus pada kelompok pembeli atau geografis tertentu dan mencoba melayani ceruk-ceruk ini, dan mengabaikan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus mencari keunggulan biaya pada segmen sasarannya. 

Strategi Fokus didasarkan pada keyakinan bahwa perusahaan atau unit bisnis yang mengkonsentrasikan upaya-upaya yang dilakukan dapat melayani target strategis yang sempit dengan lebih efisien dibandingkan dengan para pesaingnya.

Resiko dari Strategi Fokus adalah dapat ditiru, pesaing sasaran menghebohkan segmen, para pemfokus baru dapat memecah segmen industri, dll.

Berikut beberapa perusahaan yang menerapkan Strategi Fokus adalah Fadal Engineering dan United Service Autombile Association.

G.    Strategi Turunan

Contoh dari Strategi Turunan adalah Produk motor pada Astra Honda Motor (AHM) yang mengeluarkan beberapa produk andalan untuk tetap menjaga eksistensinya dalam dunia perotomotifan. Misalnya pada awalnya AHM mengeluarkan produk bernama PCX125, lalu selanjutnya PCX150, dan seterusnya. Hal ini dinilai sebagai strategi turunan karena terdapat kemiripan nama pada produk yang dihasilkan. Strategi turunan ini juga menunjukkan berbagai produk yang beraneka ragam, namun tetap dalam 1 tujuan yaitu salah satu ajang untuk mengkomunikasikan produk ke masyarakat.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar