Nama : Ruli
Novitasari
Kelas : 2DA02
NPM :
48213128
KOMPETENSI INTI
USAHA DAN STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN
A.
Kompetensi Inti Kewirausahaan
Menurut Albert Widjaja (1993), laba perusahaan menjadi suatu yang kritis dan ukuran keberhasilan bagi perusahaan, namun bukan menjadi tujuan akhir perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh keuntungan apabila:
- Memiliki keunggulan
- Penemuan tercipta dari wirausaha
- Kreatif dinamis
- Menciptakan daya saing
Menurut Gery Hamel
dan C. K. Parahalad dalam karya Competing For The Future (1994), mengemukakan
beberapa definisi kompetensi inti, yakni:
- Menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk dan jasa
- Sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk dapat bersaing
- Keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan manfaat fundamental kepada pelanggan
- Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan memberikan kontribusi terhadap nilai dan biaya konsumen
B.
Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
Menurut Kenneth Andrew, Strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut perusahaan dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini.
Teori Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing,
menurut Michael P. Porter (1997 dan 1998) mengemukakan strategi agar dapat
bersaing:
- Persaingan merupakan inti keberhasilan atau kegagalan. Hal ini bergantung pada keberanian wirausaha untuk bersaing, strategi bersaing ini untuk mempertahankan posisi keuntungan ketika menghadapi persaingan.
- Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan untuk pelanggan maupun pembeli. Hal ini menggambarkan cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing.
- Dua jenis dasar keunggulan bersaing yaitu biaya rendah dan diferensiasi. Hal ini menggambarkan jika biaya rendah memiliki kemampuan dalam mendesain produk dan pasar yang lebih efisien dibandingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi adalah kemampuan menciptakan barang yang unik serta memiliki nilai lebih bagi pembeli.
- Dasar keunggulan bersaing, menghasilkan strategi generik (Porter: 1993, 11-13):
- Biaya Rendah
- Diferensiasi
- Fokus (Fokus biaya dan Fokus diferensiasi)
Strategi The New ‘7-S’s, menurut Richard A. D’Aveni (1994:253) mengemukakan tujuh kunci keberhasilan perusahaan dalam lingkungan persaingan yang sangat dinamis, diantaranya:
- Superior Stakeholder Satisfaction adalah kepuasan istimewa bagi orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan yaitu pemegang saham, pemasok, karyawan, manager, dll.
- Soothsaying adalah strategi yang berfokus pada sasaran yaitu perusahaan mencari posisi yang tepat untuk produk atau jasa yang dihasilkan.
- Positioning for Speed adalah strategi dalam memosisikan perusahaan secara tepat di pasar yaitu perusahaan mengkomunikasikan kepada pelanggan tentang produknya.
- Positioning for Surprise adalah strategi dengan membuat posisi yang mencengangkan melalui produk atau jasa yang unik dan memiliki nilai lebih.
- Shifting The Role of The Game adalah mengubah pola persaingan yang dimainkan perusahaan sehingga pesaing terganggu dengan pola-pola baru tersebut.
- Signaling Strategic Intent adalah mengutamakan perasaan yaitu pendekatan dengan karyawan, relasi, konsumen untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
- Simultanous and Sequential Strategic Thrusts adalah mengembangkan faktor pendorong strategi secara simultan dan berurutan melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu memberik kepuasan untuk konsumen.
C.
Penerapan Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing
Menurut Michael Porter,
terdapat 3 landasan strtategi yang dapat membantu organisasi memperoleh
keunggulan kompetitif yaitu Biaya Rendah, Diferensiasi, dan Fokus.
- Biaya Rendah adalah menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen agar mereka lebih peka terhadap perubahan harga.
- Diferensiasi adalah strategi membuat produk atau jasa yang unik, biasanya ditunjukkan kepada konsumen yang tidak memperdulikan perubahan harga.
- Fokus adalah membuat produk atau menyediakan jasa yang juga memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.
Pendekatan untuk
perumusan strategi bisnis adalah analisis kompetitif yang terdiri dari: Ancaman
Pesaing Baru, Kekuatan Tawar-Menawar dari Pemasok, Kekuatan Tawar-Menawar dari
Pembeli, Ancaman Produk Pengganti, dan Pesaing antar Perusahaan.
D.
Strategi Kepemimpinan Biaya
Strategi Kepemimpinan Biaya adalah strategi bersaing
biaya rendah yang ditunjukkan untuk pasar luas dan mengharuskan membangun secara
agresif fasilitas skala efisien, pengurangan harga yang gencar, pengendalian
biaya dan ongkos yang ketat, penghindaran pelanggaran-pelanggaran yang
marginal, dan meminimalisir biaya seperti R&D, pelayanan, tenaga penjual, iklan,
dan sebagainya.
Harga Murah berfungsi sebagai hambatan pesaing untuk
masuk kedalam industri, dan hanya sedikit yang dapat menandingi keunggulan
biaya pemimpin.
Resiko dari Strategi Kepemimpian Biaya adalah tidak
dapat bertahan karena teknologi berubah dan pesaing dapat meniru, kedekatan
dalam diferensiasi menghilang, dll.
Berikut beberapa perusahaan yang menerapkan Strategi
Kepemimpinan Biaya yaitu Wal Mart dan Gateway 2000.
E.
Strategi Diferensiasi
Strategi Diferensiasi
adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas rata-rata dalam sebuah
bisnis tertentu karena loyalitas merk akan membuat sensitifitas konsumen
terhadap harga menjadi rendah.
Diferensiasi diarahkan
pada pasar luas dan melibatkan penciptaan sebuah produk atau jasa yang unik yang
membuat perusahaan harus menetapkan harga premium.
Resiko dari Strategi
Diferensiasi adalah tidak bertahan karena pesaing dapat meniru dan basis lain
dari diferensiasi kurang penting, dapat mencapai yang lebih besar lagi dari
segmen, dll.
Berikut beberapa
perusahaan yang menerapkan Strategi Diferensiasi adalah Mercedez dan Word
Perfect.
F.
Strategi Fokus
Strategi Fokus adalah strategi
bersaing yang fokus pada kelompok pembeli atau geografis tertentu dan mencoba
melayani ceruk-ceruk ini, dan mengabaikan yang lain. Dalam hal ini perusahaan
harus mencari keunggulan biaya pada segmen sasarannya.
Strategi Fokus
didasarkan pada keyakinan bahwa perusahaan atau unit bisnis yang
mengkonsentrasikan upaya-upaya yang dilakukan dapat melayani target strategis yang
sempit dengan lebih efisien dibandingkan dengan para pesaingnya.
Resiko dari Strategi
Fokus adalah dapat ditiru, pesaing sasaran menghebohkan segmen, para pemfokus
baru dapat memecah segmen industri, dll.
Berikut beberapa
perusahaan yang menerapkan Strategi Fokus adalah Fadal Engineering dan United
Service Autombile Association.
G.
Strategi Turunan
Contoh dari Strategi Turunan adalah Produk motor
pada Astra Honda Motor (AHM) yang mengeluarkan beberapa produk andalan untuk
tetap menjaga eksistensinya dalam dunia perotomotifan. Misalnya pada awalnya
AHM mengeluarkan produk bernama PCX125, lalu selanjutnya PCX150, dan
seterusnya. Hal ini dinilai sebagai strategi turunan karena terdapat kemiripan
nama pada produk yang dihasilkan. Strategi turunan ini juga menunjukkan berbagai
produk yang beraneka ragam, namun tetap dalam 1 tujuan yaitu salah satu ajang
untuk mengkomunikasikan produk ke masyarakat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar