Kamis, 25 Juni 2015

Kehidupan - Hidup ini Indah



Nama   : Ruli Novitasari
Kelas   : 2DA02
NPM   : 48213128

Kata-Kata Inspiratif Kehidupan



            Menjadi seorang wirausaha, tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kerja keras, kemampuan, dan bahkan pengorbanan seperti: waktu, uang, tenaga, dan pikiran. Jika semua itu dilakukan dengan hati yang ikhlas dan tulus, maka perjuangan tersebut tidak ada yang sia-sia, karena hal-hal yang tidak mungkin itu bisa saja benar jadi kenyataan.

Disini saya akan sedikit memberikan beberapa kata-kata inspiratif mengenai seseorang yang dalam hidupnya sedang dalam tahap berusaha untuk menjadi diri yang lebih baik:

  1. Jika kita kehilangan uang atau benda, jangan pernah berburuk sangka dan menerka-nerka untuk menuduh siapa pencurinya? Lebih baik introspeksi pada diri sendiri atas keteledoran yang telah dilakukan, lalu ikhlaskan atas kehilangan tersebut dan berfikir positif bahwa itu adalah tabungan amal. 
  2. Hidup itu jangan cuma bisa mengandalkan keberuntungan. Karena keberuntungan itu tidak selalu datang. Harus tetap berusaha, kerja keras, dan tekun dalam melakukan usaha baik sekecil apapun itu. Karena ketekunan adalah ibu dari keberuntungan. 
  3. Bagaimana hidup sendiri, bukan karena tidak membutuhkan orang lain. Namun hanya tidak ingin menyusahkan orang lain. Sebisa mungkin apapun pekerjaannya harus dilakukan sendiri, belajarlah mandiri mulai sekarang dan jangan berpangku tangan pada orang lain. Karena hidup ini keras dan membutuhkan orang-orang yang cukup kuat dan tangguh. 
  4. Jadikan hari ini sebagai anugerah, maka lakukanlah hal-hal yang baik dihari ini agar tidak menyesal kelak. Jadikanlah kemarin sebagai masa lalu, maka yang sudah terjadi biarlah terjadi dan semoga dapat dijadikan pelajaran hidup. Jadikanlah esok sebagai misteri, tetaplah berfikir positif dan milikilah tujuan hidup di masa depan. 
  5. Setiap orang pasti memiliki pihak yang pro dan kontra, jadikanlah keduanya sebagai pembelajaran hidup. Berterimakasihlah pada mereka, karena pihak yang pro akan selalu memberikan dukungan setiap saat. Sedangkan untuk pihak yang kontra akan selalu mengkritisi apa yang salah pada diri kita. Tetap positif bahwa semua itu untuk mengarahkan kita pada pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.


Semoga beberapa tips-tips ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penggunaan kata-kata. Penulis masih tahap dalam pembelajaran, sehingga membutuhkan saran atau komentar yang membangun agar tulisan ini dapat menjadi tulisan yang lebih baik. 

Saya mendapatkan kata-kata inspiratif tersebut dari pengalaman sehari-hari dan beberapa juga berasal dari acara media elektronik maupun media cetak. Kehidupan itu memang tak seindah kata-kata bijak yang telah dibuat, namun kata-kata bijak itu dapat dijadikan sebuah peringatan atau nasihat yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Hidup telah memberikan banyak pelajaran, semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari sebuah kehidupan itu sendiri.

Terimakasih sudah membaca dan semoga bermanfaat untuk kalian

Dibuat oleh: Ruli Novitasari - 48213128

Senin, 22 Juni 2015

Pengalaman Usaha - Strategi I-Near Bag



Nama   : Ruli Novitasari
Kelas   : 2DA02
NPM   : 48213128
 
GELAR PRODUK 
D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2015


            Gelar Produk D3 Bisnis Kewirausahaan adalah suatu ajang pagelaran berbagai produk yang disuguhkan agar dapat dikenal masyarakat banyak khususnya warga Universitas Gunadarma. Acara ini diadakan pada 30 April 2015, beberapa bulan lalu. Tepatnya di Universitas Gunadarma Kampus J1 Kalimalang. Acara ini dipandu oleh beberapa dosen dari fakultas D3BK (D3 Bisnis dan Kewirausahaan) dan dimeriahkan oleh beberapa jurusan diantaranya D3 Akuntansi Komputer, D3 Manajemen Keuangan, dan D3 Manajemen Pemasaran.


            Kali ini saya akan membahas mengenai strategi bisnis yang digunakan oleh kelompok saya khususnya, I-Near Bag. I-Near Bag adalah suatu bisnis tote-bag yang beranggotakan Indra, Novelsa, Evi, Ajeng, dan Ruli. Bisnis ini diawali pada kegiatan Dana Bergulir (Danlir) yang wajib diikuti oleh mahasiswa program D3BK. Kegiatan Dana Bergulir ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam mengelola bisnis yang sedang maupun akan dijalani. Selain itu juga sebagai ajang menciptakan sebuah produk yang kaya akan keunikan dan kreatifitas.


            Tanggal 30 April 2015 lalu, I-Near Bag melakukan sebuah kreatifitas baru yaitu selain memperkenalkan tote-bag yang sudah dijalani, juga membuat beberapa makanan dan minuman untuk penambahan produk pada stand kami diantaranya adalah Sush, Nyam-Nya Coklat, Jelly Leci, dan Marshmallow Coklat. 


            Dalam satu hari penuh itu, I-Near Bag melakukan serangkaian kegiatan gelar produk diantaranya adalah memperkenalkan produk, memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, menuliskan penjualan pada hari itu, dan lain-lain. Pihak dosen yang telah menyelenggarakan acara tersebut, juga mengadakan perlombaan untuk mengapreasiasi kinerja yang sudah dilakukan oleh mahasiswa/I D3BK. Ada beberapa kategori perlombaan diantaranya: jumlah penghasilan terbanyak, jumlah kuantitas terbanyak yang dijual, dan stand yang paling bersih dan rapi.

            Dengan semangat, kerja keras, dan tekad yang kuat, I-Near Bag berhasil meraih keberhasilan dalam kategori jumlah kuantitas terbanyak. Jika dibanding dengan stand yang lain, memang I-Near Bag yang cenderung memiliki konsumen banyak, sehingga volume penjualan pun meningkat tajam.

Beberapa strategi yang dilakukan I-Near Bag dalam melakukan proses penjualan pada Gelar Produk Tanggal 30 April 2015 lalu, sebagai berikut:

Strategi untuk Produk Makanan dan Minuman
Dengan menawarkan aneka makanan dan minuman dengan harga yang relatif murah yaitu serba goceng (Rp 5.000). Serba goceng ini adalah salah satu strategi agar produk dapat dikenal oleh orang banyak dan dengan harapan cepat terjual. Walaupun memiliki harga yang relatif murah, produk yang kami tampilkan terjamin dan berkualitas.

Strategi Jemput Bola
Setiap orang yang lalu-lalang didepan stand, kami tidak pernah lelah untuk menyapa mereka dan menawarkan serta menjelaskan produk yang kami tampilkan di meja stand. Strategi ini juga mengajarkan tentang bagaimana melakukan interaksi yang baik dengan para konsumen dan bagaimana menghadapi konsumen yang memiliki karakter yang berbeda-beda.

Strategi dari Mulut ke Mulut
Pengertian dari strategi jenis ini adalah jika ada seorang pembeli yang senang dengan produk kami atau bahkan dengan pelayananya, maka dengan sendirinya pembeli tersebut akan secara tidak langsung mempromosikan produk kami pada orang lain dengan cara memberitahukan tentang produk dan layanan yang telah I-Near Bag berikan.

Strategi Promosi Pada Teman atau Kerabat Dekat
Dengan mempromosikan kepada teman atau kerabat terlebih dahulu, setelah itu baru kita promosikan kepada orang lain. Hal ini dilakukan karena teman dekat dan kerabat itu sangat mudah dijangkau. Selain itu juga karena terdapat hubungan yang baik, maka dengan itu proses penjualan pun juga akan sangat terbantu.

Strategi Media Sosial
Strategi ini sangat praktis dan sangat mudah, karena kita sebagai produsen tidak perlu turun ke lapangan. Cukup dengan selalu mengupdate kabar terkini tentang produk-produk, maka konsumen juga dapat melihat secara cepat. Jika konsumen merasa tertarik, mereka dapat memberikan komentar untuk menanyakan sesuatu baik itu seputar harga atau produk.

Modal Usaha - Money isn't Everything



Nama   : Ruli Novitasari
Kelas   : 2DA02
NPM   : 48213128
 
Bukan Cuma “Uang” yang bisa dijadikan Modal Berwirausaha



            Tidak dipungkiri bahwa uang juga termasuk salah satu faktor penentu modal dalam berwirausaha. Namun bukan cuma Uang saja yang dapat dijadikan modal utama dalam wirausaha. Modal-modal lain yang dapat digunakan dalam berwirausaha adalah terutama niat atau kemauan dalam berwirausaha, kedua kerja keras, ketiga keberanian, dan yang keempat adalah uang.


            Niat atau kemauan dalam wirausaha merupakan faktor utama karena tanpa adanya sebuah niat, makanya usaha tersebut tidak akan pernah ada. Dorongan rasa ingin maju dalam membangun usaha sangat berguna untuk menentukan usaha apa yang ingin dijalankan dan bagaimana proses untuk kedepannya. Disinilah rencana-rencana yang sudah difikirkan akan terealisasi menjadi sebuah aksi.


            Kerja keras, ini merupakan faktor kedua setelah adanya niat. Jika usaha sudah dirintis, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah bekerja keras. Bagaimana mengusahakan usaha yang dirintis menjadi berjalan dan terus bertahan. Disinilah keuletan dalam berwirausaha akan diuji, jika ia mampu bekerja keras, maka kemungkinan yang terjadi adalah kesuksesan yang diraih dan begitu juga sebaliknya.


            Faktor ketiga dalam wirausaha adalah keberanian. Bagaimana berani mengambil keputusan untuk di masa depan dan Bagaimana berani bangkit dari keterpurukan di masa lampau? Bersikaplah berani saat berinteraksi dengan orang banyak, karena wirausaha harus memiliki mental baja agar usaha yang dirintis berkembang dan maju.


            Terakhir adalah uang, hal ini sangat begitu kompleks dalam wirausaha. Uang juga menentukan besar kecilnya usaha yang akan dirintis. Namun uang juga tidak selalu menjadi faktor utama dalam keberhasilan wirausaha. Disinilah kita diuji tentang bagaimana penggunaan modal yang minimum namun harus mengambil keuntungan yang maksimum.

Dibuat oleh : Ruli Novitasari-48213128

Minggu, 14 Juni 2015

Tugas 6 - Kewirausahaab 6



Nama   : Ruli Novitasari
Kelas   : 2DA02
NPM   : 48213128
 
KOMPETENSI INTI USAHA DAN STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN

A.    Kompetensi Inti Kewirausahaan

Strategi manajemen perusahaan modern sekarang ini adalah memaksimalkan keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan. Konsep laba tidak dapat dikesampingkan karena alat penting perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para yang berkepentingan. 

Menurut Albert Widjaja (1993), laba perusahaan menjadi suatu yang kritis dan ukuran keberhasilan bagi perusahaan, namun bukan menjadi tujuan akhir perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh keuntungan apabila:
  • Memiliki keunggulan 
  • Penemuan tercipta dari wirausaha 
  • Kreatif dinamis 
  • Menciptakan daya saing
 Menurut Gery Hamel dan C. K. Parahalad dalam karya Competing For The Future (1994), mengemukakan beberapa definisi kompetensi inti, yakni:
  • Menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk dan jasa 
  • Sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk dapat bersaing 
  • Keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan manfaat fundamental kepada pelanggan 
  • Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan memberikan kontribusi terhadap nilai dan biaya konsumen

B.     Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan

Menurut Kenneth Andrew, Strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut perusahaan dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini.

Teori Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing, menurut Michael P. Porter (1997 dan 1998) mengemukakan strategi agar dapat bersaing:

    • Persaingan merupakan inti keberhasilan atau kegagalan. Hal ini bergantung pada keberanian wirausaha untuk bersaing, strategi bersaing ini untuk mempertahankan posisi keuntungan ketika menghadapi persaingan. 
    • Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan untuk pelanggan maupun pembeli. Hal ini menggambarkan cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing. 
    • Dua jenis dasar keunggulan bersaing yaitu biaya rendah dan diferensiasi. Hal ini menggambarkan jika biaya rendah memiliki kemampuan dalam mendesain produk dan pasar yang lebih efisien dibandingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi adalah kemampuan menciptakan barang yang unik serta memiliki nilai lebih bagi pembeli. 
    • Dasar keunggulan bersaing, menghasilkan strategi generik (Porter: 1993, 11-13):
      • Biaya Rendah 
      • Diferensiasi 
      • Fokus (Fokus biaya dan Fokus diferensiasi)

Strategi The New ‘7-S’s, menurut Richard A. D’Aveni (1994:253) mengemukakan tujuh kunci keberhasilan perusahaan dalam lingkungan persaingan yang sangat dinamis, diantaranya:
  1. Superior Stakeholder Satisfaction adalah kepuasan istimewa bagi orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan yaitu pemegang saham, pemasok, karyawan, manager, dll. 
  2. Soothsaying adalah strategi yang berfokus pada sasaran yaitu perusahaan mencari posisi yang tepat untuk produk atau jasa yang dihasilkan. 
  3. Positioning for Speed adalah strategi dalam memosisikan perusahaan secara tepat di pasar yaitu perusahaan mengkomunikasikan kepada pelanggan tentang produknya.
  4. Positioning for Surprise adalah strategi dengan membuat posisi yang mencengangkan melalui produk atau jasa yang unik dan memiliki nilai lebih. 
  5. Shifting The Role of The Game adalah mengubah pola persaingan yang dimainkan perusahaan sehingga pesaing terganggu dengan pola-pola baru tersebut. 
  6. Signaling Strategic Intent adalah mengutamakan perasaan yaitu pendekatan dengan karyawan, relasi, konsumen untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 
  7. Simultanous and Sequential Strategic Thrusts adalah mengembangkan faktor pendorong strategi secara simultan dan berurutan melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu memberik kepuasan untuk konsumen.
C.    Penerapan Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing

Menurut Michael Porter, terdapat 3 landasan strtategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif yaitu Biaya Rendah, Diferensiasi, dan Fokus. 
  • Biaya Rendah adalah menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen agar mereka lebih peka terhadap perubahan harga. 
  • Diferensiasi adalah strategi membuat produk atau jasa yang unik, biasanya ditunjukkan kepada konsumen yang tidak memperdulikan perubahan harga. 
  • Fokus adalah membuat produk atau menyediakan jasa yang juga memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.

Pendekatan untuk perumusan strategi bisnis adalah analisis kompetitif yang terdiri dari: Ancaman Pesaing Baru, Kekuatan Tawar-Menawar dari Pemasok, Kekuatan Tawar-Menawar dari Pembeli, Ancaman Produk Pengganti, dan Pesaing antar Perusahaan.

D.    Strategi Kepemimpinan Biaya

Strategi Kepemimpinan Biaya adalah strategi bersaing biaya rendah yang ditunjukkan untuk pasar luas dan mengharuskan membangun secara agresif fasilitas skala efisien, pengurangan harga yang gencar, pengendalian biaya dan ongkos yang ketat, penghindaran pelanggaran-pelanggaran yang marginal, dan meminimalisir biaya seperti R&D, pelayanan, tenaga penjual, iklan, dan sebagainya. 

Harga Murah berfungsi sebagai hambatan pesaing untuk masuk kedalam industri, dan hanya sedikit yang dapat menandingi keunggulan biaya pemimpin.

Resiko dari Strategi Kepemimpian Biaya adalah tidak dapat bertahan karena teknologi berubah dan pesaing dapat meniru, kedekatan dalam diferensiasi menghilang, dll.

Berikut beberapa perusahaan yang menerapkan Strategi Kepemimpinan Biaya yaitu Wal Mart dan Gateway 2000.

E.     Strategi Diferensiasi

Strategi Diferensiasi adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas rata-rata dalam sebuah bisnis tertentu karena loyalitas merk akan membuat sensitifitas konsumen terhadap harga menjadi rendah.

Diferensiasi diarahkan pada pasar luas dan melibatkan penciptaan sebuah produk atau jasa yang unik yang membuat perusahaan harus menetapkan harga premium.

Resiko dari Strategi Diferensiasi adalah tidak bertahan karena pesaing dapat meniru dan basis lain dari diferensiasi kurang penting, dapat mencapai yang lebih besar lagi dari segmen, dll.

Berikut beberapa perusahaan yang menerapkan Strategi Diferensiasi adalah Mercedez dan Word Perfect.

F.     Strategi Fokus

Strategi Fokus adalah strategi bersaing yang fokus pada kelompok pembeli atau geografis tertentu dan mencoba melayani ceruk-ceruk ini, dan mengabaikan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus mencari keunggulan biaya pada segmen sasarannya. 

Strategi Fokus didasarkan pada keyakinan bahwa perusahaan atau unit bisnis yang mengkonsentrasikan upaya-upaya yang dilakukan dapat melayani target strategis yang sempit dengan lebih efisien dibandingkan dengan para pesaingnya.

Resiko dari Strategi Fokus adalah dapat ditiru, pesaing sasaran menghebohkan segmen, para pemfokus baru dapat memecah segmen industri, dll.

Berikut beberapa perusahaan yang menerapkan Strategi Fokus adalah Fadal Engineering dan United Service Autombile Association.

G.    Strategi Turunan

Contoh dari Strategi Turunan adalah Produk motor pada Astra Honda Motor (AHM) yang mengeluarkan beberapa produk andalan untuk tetap menjaga eksistensinya dalam dunia perotomotifan. Misalnya pada awalnya AHM mengeluarkan produk bernama PCX125, lalu selanjutnya PCX150, dan seterusnya. Hal ini dinilai sebagai strategi turunan karena terdapat kemiripan nama pada produk yang dihasilkan. Strategi turunan ini juga menunjukkan berbagai produk yang beraneka ragam, namun tetap dalam 1 tujuan yaitu salah satu ajang untuk mengkomunikasikan produk ke masyarakat.

Sumber: