Nama : Ruli
Novitasari
Kelas : 2DA02
NPM :
48213128
BUSINESS DAN
MARKETING PLAN
Pengertian Business Plan adalah salah satu bagian
penting dalam wirausaha. Business Plan (Perencanaan Bisnis) merupakan penelitian
mengenai kegiatan organisasi sekarang maupun di masa yang akan datang dengan
menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan
kedalam dokumen perencanaan.
Alasan perencanaan bisnis harus dibuat dengan baik,
adalah
- Merupakan Blueprint usaha Anda, pihak-pihak yang bekerjasama dalam kegiatan operasional serta membantu untuk tetap kreatif dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai
- Alat untuk mencari dana
- Sarana komunikasi yang menarik bagi orang lain
- Mempermudah dalam menjalankan bisnis karena dapat mengetahui langkah-langkah praktis dan membuat promosi secara efektif
- Mengawasi kegiatan operasional dengan mudah
Kerangka rencana usaha, terdiri atas pokok-pokok pikiran
usaha yang mencakup:
- Nama Perusahaan adalah nama dari sebuah usaha harus dipikirkan secara matang, karena ini akan berdampak jangka panjang dan berorientasi pada masa mendatang. Contoh: CANON (sederhana, mudah dibaca, tidak menyinggung, tidak ketinggalan zaman)
- Lokasi adalah tempat dimana usaha tersebut akan dijalankan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi yaitu Backward Linkage (dekat dengan sumber daya / bahan baku) dan Forward Linkage (dekat dengan konsumen).
- Komoditi yang diusahakan adalah barang atau jasa yang akan menjadi usahanya kelak. Pemilik tertarik dengan suatu komoditi terjadi karena ia memperoleh informasi, memiliki pengalaman, serta dia mempunyai relasi khusus dengan komoditi tersebut.
- Konsumen yang dituju adalah prospek konsumen yang didasarkan pada bentuk usaha dan jenis usaha. Misalnya: jenis usaha industri akan menjangkau konsumen lebih banyak ketimbang usaha pertokoan.
- Pasar yang dimasuki adalah perusahaan dapat memasuki pasar dan menempatkan pasar dengan kategori: Pemimpin Pasar, Penantang Pasar, Pengikut Pasar, atau Perelung Pasar.
- Partner yang diajak kerjasama adalah asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih dengan menjalankan suatu usaha untuk mendapatkan keuntungan. Terdapat 2 macam pertnership yaitu General Partnership (semua anggota bertanggung jawab pada usaha) dan Limited Partenrship (sekurang-kurangnya hanya satu orang yang bertanggung jawab dalam usaha).
- Personil yang dipercayakan dalam menjalankan usaha adalah orang-orang yang ikut serta dalam menjalankan usaha. Memilih personil inilah merupakan salah satu hal sulit karena menyangkut karakter, sikap, dan kemampuan.
- Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia; modal utama dalam menjalankan usaha adalah semangat dan kejujuran, sedangkan modal untuk menggerakkan usaha berupa uang yang bisa didapat dari tabungan, menjual harta, atau meminjam pada orang lain.
- Peralatan usaha yang harus dipersiapkan adalah peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha. Jangan membeli barang-barang yang tidak memiliki daya guna untuk perusahaan karena hal ini dapat menganggu aliran kas.
- Penyebaran promosi adalah promosi ini dilakukan agar suatu usaha beserta produknya dapat dikenal oleh masyarakat. Berikut beberapa elemen promosi yang dapat dilakukan, yakni: Advertising (Periklanan), Personal Selling (Tenaga Penjual), Sales Promotion (Cara menarik minat konsumen, seperti: undian, hadiah, dll), Public Realtion (Informasi tentang Usaha dan Produk).
Bentuk formal business plan, antaralain:
- Halaman Depan; terdapat nama dan alamat perusahaan, serta nama orang yang bertanggung jawab.
- Daftar Isi; daftar isi yang disertai dengan nomor halaman.
- Rangkuman Eksekutif; rangkuman dari perencanaan, sehingga memudahkan para pembaca mengetahui informasi usaha secara mudah dan cepat.
- Penjelasan Usaha; menampilkan strategi perusahaan dan manajemen yang mengelola.
- Pemasaran; melihat potensi pasar, serta menampilkan berbagai strategi, ramalan di masa mendatang.
- Barang / Jasa; barang atau jasa yang dihasilkan mencakup kualitas, kuantitas, dan manfaat.
- Usaha Meningkatkan Penjualan; teknik promosi yang dilakukan dan tenaga penjualan.
- Permodalan; rencana permodalan mencakup neraca, aliran kas, dan pendapatan.
- Apendix; lampiran seperti: akte pendirian, SIUP, sertifikat, dll.
Menurut Bygrave, Marketing Plan (Rencana Pemasaran)
adalah analisa situasi perusahaan dan lingkungannya analisa dan penilaian
peluang, kekuatan, kelemahan, serta kendala yang dihadapi pasar.
Inti dari kegiatan Marketing Plan, diantaranya:
- Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar
- Mengembangkan sasaran pemasaran
- Menetapkan strategi pemasaran
- Menciptakan taktik atau tindakan pelaksana
- Karakteristik dari marketing plan
Ruang lingkup Marketing Plan memuat proses gambaran
awalan wirausaha dengan alur yang baik hingga memperoleh hasil yang lebih.
Dalam wirausaha dikenal konsep AIDA+S yaitu Attention
Interest Desire Action + Satisfication
Konsep AIDA+S ini digunakan untuk kegiatan yang dilakukan
bisnis untuk menarik minat konsumen atau pelanggan.
Menurut Alma (187:2013) terdapat 3 komponen dalam Marketing
Concept, adalah:
- Costumer Orientation adalah produsen memahami dan mengikuti permintaan konsumen.
- Organizationally Integrated Marketing Strategy adalah organisasi harus memiliki pandangan yang sama yaitu mengarahkan persepsi konsumen yang baik terhadap perusahaan.
- Goal Achievment adalah tujuan dari perusahaan adalah peningkatan volume penjualan, efektivitas kegiatan marketing, dan meningkatkan nama baik perusahaan.
Menurut Kotler dan Amstrong (1997), Marketing Mix (Bauran
Pemasaran) adalah variabel-variabel terkendali yang digabungkan untuk
menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasar sasaran.
Marketing Mix dikenal dengan 7P, meliputi:
- Product (Produk) adalah elemen terpenting dan identitas dari perusahaan.
- Price (Harga) adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan konsumen untuk mendapatkan barang maupun jasa (Monroe : 2005).
- Promotion (Promosi) adalah cara komunikasi penjual kepada pembeli untuk mempengaruhi sikap dan perilaku pembeli.
- Place (Saluran Distribusi) adalah kegiatan untuk memindahkan produk dari produsen ke konsumen.
- People (Partisipan) adalah orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan produksi.
- Process (Proses) adalah kegiatan pelayanan penjual kepada konsumen selama melakukan pembelian barang maupun jasa.
- Physical evidence adalah kondisi atau keadaan yang didalamnya juga termasuk suasana.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132) terdapat 4 tahap
dalam daur hidup produk, diantaranya:
- Tahap Perkenalan (Introduction). Pada tahap ini barang mulai dipasarkan, meskipun dalam volume penjualan yang rendah. Barang yang dijual umumnya baru, sehingga membutuhkan biaya promosi yang tinggi (agresif) dan laba yang diperoleh pun rendah.
- Tahap Pertumbuhan (Growth). Pada tahap ini penjualan dan laba akan meningkat, karena permintaan akan produk meningkat dan produk telah dikenal oleh masyarakat sehingga promosi yang dilakukan tidak seagresif sebelumnya.
- Tahap Kedewasaan (Maturity). Pada tahap ini penjualan masih meningkat dan tahap berikutnya akan tetap. Persaingan harga semakin tajam, sehingga perusahaan diwajibkan melakukan inovasi dan kreatifitas terhadap produk serta promosi ditingkatkan kembali.
- Tahap Kemunduran (Decline). Pada tahap ini produk akan terlihat semakin kuno (usang), sehingga harus diganti produk baru. Produk baru ini harus segera dipasarkan, pengawasan terhadap biaya harus diperhatikan.
Berikut beberapa cara untuk menyusun marketing plan
yang baik adalah:
- Gambaran mengenai ruang lingkup usaha yang akan dijalankan.
- Dapat memposisikan produk terutama yang memiliki kriteria unik dan kreatif.
- Menentukan visi dan misi yang sederhana sehingga dapat dijadikan moto usaha juga.
- Menetapkan jangka waktu pemasaran dan tujuan pemasaran.
- Melakukan analisis SWOT : Strength Weakness Oppurtunities Threats
- Memilih strategi jitu disesuaikan dengan SWOT dan disertai dengan alasan yang jelas.
- Menentukan alat pemasaran terdiri dari: produk, strategi, lokasi, dan distribusi.
- Membangun bagan rencana pemasaran yang mencakup: jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, penanggung jawab, tujuan, serta biaya yang dibutuhkan.
- Menetapkan ukuran keberhasilan agar dapat mempermudah melakukan evaluasi.
- Menetapkan waktu yang tepat untuk pelaksanaan pemasaran.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar