Senin, 19 Januari 2015

Akuntansi Keuangan Menengah 1B - Pertemuan XIII



METODE PERSEDIAAN ECERAN, PENYAJIAN, DAN ANALISIS

            Persediaan Barang Dagangan adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan operasional normal perusahaan. Persediaan pada perusahaan manufaktur terdiri dari: bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

            Metode Persediaan Eceran pada akhir periode akuntansi terjadi berdasarkan hubungan harga pokok penjualan barang dagang baik secara tunai maupun kredit. Pada metode eceran akan dilakukan pembukuan yang akan dinyatakan dalam 2 macam harga yaitu harga pokok dan harga jual eceran.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan harga jual eceran, diantaranya:
1.      Penentuan besarnya barang tersedia untuk dijual dengan harga pokok dan harga jual eceran
2.      Penentuan cost ratio
3.      Penentuan besarnya penjualan bersih
4.      Penentuan nilai persediaan akhir menurut harga jual eceran
5.      Penentuan taksiran harga pokok persediaan akhir

Pada dasarnya pencatatan persediaan metode eceran menggunakan sistem fisik, dan mampi menyediakan informasi sebagai berikut:
a.       Persediaan awal (jika ada) baik menurut harga pokok maupun harga jual eceran
b.      Pembelian untuk periode bersangkutan, masing-masing berdasarkan harga pokok atau harga jual eceran
c.       Penyesuaian terhadap harga jual yang terjadi pada periode yang bersangkutan
d.      Informasi hasil penjualan





            Penyajian persediaan harus diungkapkan pada laporan keuangan, meliputi: FIFO, LIFO, maupun AVERAGE. Jika terjadi perubahan, maka perubahan tersebut juga harus dilaporkan.

            Analisis Persediaan menggunakan sebuah rasio, rasion yang umum digunakan adalah rasio perputaran persediaan dan jumlah rata-rata untuk menjual persediaan

Perputaran Persediaan : HPP / Persediaan Rata-rata
Rata-rata untuk menjual Persediaan : 365 hari / Perputaran Persediaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar