METODE
PERSEDIAAN ECERAN, PENYAJIAN, DAN ANALISIS
Persediaan
Barang Dagangan adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual
kembali dalam kegiatan operasional normal perusahaan. Persediaan pada
perusahaan manufaktur terdiri dari: bahan baku, barang dalam proses, dan barang
jadi.
Metode
Persediaan Eceran pada akhir periode akuntansi terjadi berdasarkan hubungan
harga pokok penjualan barang dagang baik secara tunai maupun kredit. Pada metode
eceran akan dilakukan pembukuan yang akan dinyatakan dalam 2 macam harga yaitu
harga pokok dan harga jual eceran.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan
harga jual eceran, diantaranya:
1.
Penentuan besarnya
barang tersedia untuk dijual dengan harga pokok dan harga jual eceran
2.
Penentuan cost
ratio
3.
Penentuan besarnya
penjualan bersih
4.
Penentuan nilai
persediaan akhir menurut harga jual eceran
5.
Penentuan taksiran
harga pokok persediaan akhir
Pada dasarnya pencatatan persediaan metode eceran
menggunakan sistem fisik, dan mampi menyediakan informasi sebagai berikut:
a.
Persediaan awal
(jika ada) baik menurut harga pokok maupun harga jual eceran
b.
Pembelian untuk
periode bersangkutan, masing-masing berdasarkan harga pokok atau harga jual
eceran
c.
Penyesuaian terhadap
harga jual yang terjadi pada periode yang bersangkutan
d.
Informasi hasil
penjualan
Penyajian
persediaan harus diungkapkan pada laporan keuangan, meliputi: FIFO, LIFO,
maupun AVERAGE. Jika terjadi perubahan, maka perubahan tersebut juga harus
dilaporkan.
Analisis
Persediaan menggunakan sebuah rasio, rasion yang umum digunakan adalah rasio
perputaran persediaan dan jumlah rata-rata untuk menjual persediaan
Perputaran Persediaan : HPP / Persediaan Rata-rata
Rata-rata untuk menjual Persediaan : 365 hari /
Perputaran Persediaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar