Jumat, 21 Maret 2014

Fenomena Kebangsaan Indonesia



Nama  : Ruli Novitasari
Kelas   : 1DA02
NPM   : 48213128
Fenomena Kebangsaan Indonesia
“Pengaruh Globalisasi pada Kebudayaan Indonesia”

            Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
            Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Menurut Ki Hajar Dewantara, Kebudayaan Nasional itu sendiri adalah puncak-puncak dari kebudayaan daerah. Kutipan tersebut merujuk pada sebuah pengertian bahwa ketunggalikaan lebih diutamakan ketimbang kebhinekaan. Sementara itu menurut Koentjaraningrat, yang khas dan bermutu dari suku bangsa manapun asalnya, asal bisa mengidentifikasi diri dan menimbulkan rasa bangga itulah yang dinamakan Kebudayaan Nasional. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan yang dapat menimbulkan identitas bersama dan memberikan rasa bangga bagi bangsa Indonesia.
            Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Disanalah kekayaan alam sungguh berlimpah ruah. Beragam jenis budaya bahkan jika dihitung akan mencapai ratusan jumlahnya. Perwujudan dari kebudayaan dapat dilihat dari keberagaman jumlah suku bangsa, rumah adat, tarian, lagu, musik, karya seni,flora-fauna, pakaian adat, film, bahasa, hingga makanan. Selain itu Indonesia memiliki letak yang strategis yaitu diapit oleh 2 benua (asia & australia) dan 2 samudera (hindia & pasifik) serta memiliki garis khatulistiwa 60LU-110LS dan 950BT-1410BT.
            Seiring perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang kian maju, maka terjadilah sebuah Globalisasi yaitu suatu keterkaitan dan ketergantungan antar manusia di seluruh penjuru dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk interaksi lainnya sehingga batas-batas dalam budaya semakin sempit.
            Ada 2 kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya dan masyarakat Indonesia, antaralain Internal Factor yaitu kekuatan dari dalam masyarakat sendiri seperti pergantian generasi serta berbagai penemuan, dan External Factor yaitu kekuatan dari luar masyarakat seperti pengaruh kontak antar budaya serta perubahan lingkungan hidup.
            Ciri-ciri terjadinya globalisasi ditandai oleh beberapa hal, salah satunya adalah peningkatan interaksi kultural. Sebagai contoh, fashion (pakaian), literature (bahasa), dan makanan. Dengan adanya perkembangan media massa yang cukup pesat, memudahkan orang-orang untuk mendapatkan berita kabar terkini mengenai keadaan di dunia yang sedang terjadi. Dengan melihat perkembangan itu, tidak menutup kemungkinan dapat merubah pola pikir masyarakat Indonesia akan mengikuti modernisasi yang sedang berkembang.
            Contoh masalah Globalisasi Kebudayaan yaitu Beragam jenis gadget dipergunakan untuk memudahkan pengguna dalam mendapatkan berita terkini. Misalnya mencari informasi tentang dunia fashion luar negeri, maka akan muncul gaya berbusana ala orang barat yang memiliki gaya dominasi pakaian terbuka (sexy). Dengan leluasa pengguna dapat melihat informasi yang tertera pada layar gadget tanpa dibatasi ketentuan-ketentuan yang menjadi aturan main dalam berbusana ala timur (Indonesia).
            Jika perubahan ini tidak ditindak lanjuti bukan tidak mungkin akan memiliki dampak yang negatif bagi masyarakat Indonesia, yaitu informasi secara gamblang terbuka begitu saja (tidak tersaring), perilaku konsumtif, ketergantungan terhadap teknologi, pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk, serta mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan dan kebudayaan suatu negara.
            Disamping memiliki sisi yang negatif, globalisasi juga memiliki dampak yang positif bagi masyarakat Indonesia, yaitu mudah memperoleh informasi dan pengetahuan, mudah dalam melakukan komunikasi, cepat dalam berpergian (mobilitas tinggi), menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran, memacu untuk meningkatkan kualitas diri, mudah memenuhi kebutuhan, membuat sikap terbuka, dan berpikiran luas.
            Sebagai bangsa Indonesia yang cinta pada Tanah Air, kita harus tetap melestarikan budaya yang kita miliki sekarang. Pergunakanlah IPTEK yang ada dengan semaksimal mungkin, dan pergunakanlah IMTAQ untuk meyaring informasi yang saat ini sedang terjadi. Jangan sampai kebudayaan ini berpindah tangan ke negara lain, hingga pada akhirnya terbesit penyesalan di kemudian hari.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar