Nama : Ruli Novutasari
Kelas : 1DA02
NPM : 48213128
Bangkitkan kembali bahasa
Indonesia!
Memang
sejak dari dulu, perkembangan ilmu bahasa dari tahun ke tahun kian melejit. Terutama
bahasa Inggris yang telah diresmikan oleh dunia sebagai bahasa Internasional
yaitu bahasa pengantar orang-orang di dunia agar dapat berkomunikasi satu sama
lain.
Hingga
di awal tahun 2014, penggunaan bahasa Inggris kian marak. Bahkan anak-anak usia
6 tahun sudah dibekali dengan bahasa Internasional tersebut. Tidak heran pula,
anak-anak remaja zaman sekarang sering menggunakan bahasa asing tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Coba bayangkan betapa pesatnya perkembangan bahasa asing
di Indonesia?
Seiring
berjalannya waktu, semakin terkikis saja bahasa milik sendiri yaitu bahasa
Indonesia. Banyak orang yang lebih memprioritaskan bahasa asing ketimbang
bahasa Indonesia. Sebagai contoh, ketika Ujian Nasional (UN), banyak
siswa/siswi yang memperoleh nilai terbaik dalam mata pelajaran bahasa Inggris
ketimbang bahasa Indonesia. Bukankah begitu realitanya? Padahal fakta
membuktikan bahwa siswa/siswi tersebut sudah menetap di Indonesia selama bertahun-tahun,
sedangkan mereka tidak pernah menginjakkan kaki di negeri orang. Sebenarnya apa
yang salah dengan bahasa Indonesia? Apakah bahasa Indonesia jauh lebih sulit
dibanding bahasa asing? Kalau ditelaah kembali, bahasa Indonesia merupakan
bahasa sehari-hari yang akan selalu kita dengar, sedangkan jika kita ingin
menggunakan bahasa asing pasti kita membutuhkan sebuah kamus. Bukankah
seharusnya lebih mudah menggunakan bahasa Indonesia ketimbang bahasa asing?
Selain
itu, banyak remaja zaman sekarang yang menggunakan bahasa Inggris dengan aturan
(grammar) yang salah. Namun mereka tetap percaya diri, hal ini didasari pada penggunaan
bahasa asing menimbulkan persepsi intelektual (kecerdasan) yang tinggi bagi penggunanya.
Bukankah lebih baik menggunakan bahasa Indonesia dengan penggunaan kalimat yang
benar, ketimbang menggunakan bahasa Inggris yang tidak bermakna jika ada salah
dalam penggunaan aturan main gaya bahasa Inggris.
Hal-hal
semacam itu seharusnya perlu ditindak lanjuti, sebagai generasi yang masih
cinta pada Tanah Air pasti tidak akan membiarkan bahasanya perlahan-lahan akan
sirna begitu saja. Mari kita buat bahasa Indonesia menjadi bahasa yang tetap berkibar,
dalam pengertian menjadi bahasa yang akan tetap kita dengar sampai kapanpun dan
dibelahan Tanah Air manapun. Kita dapat memanfaatkan bahasa Indonesia dalam
penggunaan karya tulis, cerita pendek, curahan hati, pidato, puisi, syair, dan
masih banyak yang lain.
Banyak
turis asing yang jauh-jauh menepuh perjalanan ribuan kilometer hanya untuk
mempelajari tentang budaya Indonesia. Mereka mempelajari dengan tujuan yang
jelas yaitu budaya Indonesia sangat unik dan beragam, oleh sebab itu
memunculkan daya ketertarikan mereka untuk mengunjungi Indonesia. Sebagai
generasi penerus, seharusnya kita harus lebih memiliki rasa bangga terhadap
budaya Indonesia ketimbang para turis asing tersebut. Tidakkah kalian malu,
orang asing jauh lebih mengenali nusantara ketimbang orang pribumi itu sendiri?
Jika nurani kalian terketuk, maka mindset (pola pikir) kalian akan berubah dan
memulai untuk menumbuhkan cinta pada Tanah Air.
Sebagai
warga negara Indonesia yang baik, sepatutnya kita menjunjung tinggi segala
sesuatu yang berkitan dengan Nusantara. Seperti pepatah mengatakan “Lebih baik
hujan batu di negara sendiri,daripada hujan emas di negeri orang” memiliki
pengertian bahwa sebesar apapun kesenangan hidup di negeri orang, tetap jauh
lebih senang hidup di negara sendiri. Alangkah baiknya penggunaan bahasa
Inggris hanya digunakan pada acara tertentu saja, agar tetap dapat mengimbangi
penggunaan bahasa Indonesia.
Setiap orang
memiliki kreativitas yang beragam,
jadi untuk para generasi penerus bangsa
Indonesia
Mari kita bangun
dan budayakan penggunaan ragam budaya yang ada di Indonesia.
Tunjukkan pada
dunia bahwa kita semua bangga menjadi pribumi dari Nusantara dengan selalu
melakukan hal yang positif untuk diri sendiri ataupun orang lain.
Jangan cuma bisa
berontak ketika bagian dari budaya Indonesia telah dirampas secara paksa oleh
negara lain, sebelum hal itu terjadi Tetaplah membudayakan segala apapun yang
berkaitan dengan Indonesia walaupun sekecil apapun.
Disinilah aku
lahir
Disinilah tempatku
hidup
Maka disinilah aku
akan mengabdikan sisa hidupku hanya untuk Indonesiaku ...
Sumber : Pemikiran pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar