Kamis, 16 Juni 2016

Tulisan 4 - Analisis Keputusan Investasi Modal


Nama   : Ruli Novitasari
Kelas   : 3DA02
NPM   : 48213128

Analisis Keputusan Investasi Modal

Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan, dan proritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. 

Keputusan investasi modal menempatkan sebagian sumber daya perusahaan pada risiko, sehingga keputusan investasi modal merupakan keputusan yang sangat penting bagi manager.

Pengambilan keputusan investasi modal disebut juga dengan penganggaran modal, yang terdiri atas:
  1. Proyek Independen adalah proyek investasi yang tidak saling berkaitan yaitu apabila ada proyek yang diterima atau ditolak tidak akan mempengaruhi proyek lainnya. 
  2. Proyek Saling Ekslusif adalah proyek yang mengharuskan perusahaan untuk memilih alternatif yang saling bersaing untuk menyediakan jasa yang sama.
Jenis-jenis keputusan investasi modal, antaralain:
  1. Keputusan pengurangan biaya 
  2. Keputusan pelunasan pabrik dan fasilitas penggudangan 
  3. Keputusan pemilihan mesin 
  4. Keputusan untuk membeli dan menyewa 
  5. Keputusan penggantian peralatan
Berikut beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk memilih alternatif investasi adalah:
  1. Pay Back Method adalah menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi. 
  2. Average Return on Investment adalah menggunakan perhitungan angka laba akuntansi. 
  3. Present Value Method adalah teknik yang didasarkan pada arus kas yang didiskontokan. 
  4. Discounted Cash Flows Methode adalah hampir sama dengan present value method, yang membedakan adalah tarif kembalian dihitung sebagai dasar untuk menerima maupun menolak usulan investasi. 
  5. Modified Internal Rate of Return adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan present value biaya sama dengan present value nilai terminal. 
  6. Profitability Index adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi awal dibagi dengan investasi awal.
Contoh Kasus:

PT DUTA merencanakan sebuah proyek investasi yang diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp.750.000.000,- Dana tersebut Rp.100.000.000,- merupakan modal kerja, dan sisanya modal tetap dengan nilai residu diperkirakan sebesar Rp.150.000.000,-dan mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Proyeksi penjualan selama usia ekonomis diperkirakan sebagai berikut:

Tahun 1           Rp.400.000.000,-
Tahun 2           Rp.450.000.000,-
Tahun 3           Rp.500.000.000,-
Tahun 4           Rp.550.000.000,-
Tahun 5           Rp.600.000.000,-

Struktur biaya pada proyek ini adalah biaya variabel 40%, dan biaya tetap tunai selain penyusutan sebesar Rp.20.000.000,-pertahun. Pajak yang diperhitungkan 30% dan return yang diharapkan 18 %.

Dari data tersebut apakah proyek investasi tersebut layak dijalankan!(Gunakan 5 metode penilaian)  
        
JAWAB:

Perhitungan laba setelah pajak dan cashflow(000)
KETERANGAN
Tahun1
Tahun2
Tahun3
Tahun4
Tahun5
Penjualan
400.000
450.000
500.000
550.000
600.000
Biaya Variabel
Bia Tetap Tunai
Penyusutan
160.000
  20.000
100.000
180.000
  20.000
100.000
200.000
  20.000
100.000
220.000
 20.000
100.000
240.000
 20.000
100.000
Total Biaya
280.000
300.000
320.000
340.000
360.000
Laba Sbl Pajak
Pajak 30%
120.000
  36.000
150.000
  45.000
180.000
  54.000
210.000
  63.000
240.000
  72.000
Laba Setelah Pajak
Penyusutan
Nilai Residu
Modal Kerja
  84.000
100.000
      -
      -
105.000
100.000
      -
      -
126.000
100.000
       -
       -
147.000
100.000
       -
       -
168.000
100.000
150.000
100.000
Cashflow
184.000
205.000
226.000
247.000
518.000

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar