Kamis, 17 Desember 2015

Tulisan 4 - Tips Mengurangi Rasa Kantuk



Nama   : Ruli Novitasari
Kelas   : 3DA02
NPM   : 48213128

Cara Mengurangi Hawa Mengantuk dalam Belajar

Belajar merupakan salah satu kewajiban para pelajar. Tentunya dengan rajin belajar, kita mengharapkan supaya dapat pemahaman yang baik mengenai materi tersebut dan mendapat nilai yang baik.

Metode belajar kian hari kian bervariasi. Pada awalnya orang-orang belajar di suasana yang hening dan menyendiri sehingga diharapkan akan menimbulkan konsentrasi belajar yang serius. Seiring dengan perkembangan zaman, metode belajar dapat dilakukan dengan beberapa kategori yaitu diantaranya: belajar sambil mendengarkan musik, belajar sambil menonton televisi, belajar di tempat tongkrongan, belajar sambil browsing, belajar sambil main games, dan lain-lain.

Dengan variasi metode belajar yang sangat beragam, konsentrasi dan serius tidak lagi menjadi modal utama dalam proses belajar melainkan dibutuhkan pemahaman khusus dari masing-masing individu sendiri. 

Terkadang ada saja beberapa faktor penghambat dalam belajar. Salah satu faktornya adalah mengantuk. Menurut salah satu sumber yang pernah saya baca, mengantuk merupakan salah satu aktivitas yang tidak dapat dikendalikan. Misalnya: Ketika kita lapar maka kita membutuhkan makanan. Namun kita masih dapat menahan dan mengendalikan diri kita untuk tidak makan. Sedangkan mengantuk maka kita membutuhkan waktu untuk tidur. Namun ketika mulut kita sudah menguap, pertanda ingin tidur-kita tidak dapat menahan dan mengendalikan diri kita untuk tidur.

Berikut merupakan beberapa tips yang ingin saya bagikan kepada teman-teman, untuk mengurangi hawa mengantuk dalam belajar. Disini saya sebut mengurangi karena bagi saya mengantuk itu tidak dapat dihilangkan, sekalipun bisa dihalangkan tentu itu akan bersifat sementara.

1.      Arahkan mata ke benda yang berwarna
Tiap kali mengantuk, itu berarti mata kita dalam posisi yang lelah. Dibutuhkan reaksi sedikit untuk mengistirahatkan mata kita ini yaitu dengan menjauhkan pandangan kita dari buku dan tulisan hitam. Berilah pandangan kita pada sesuatu yang cerah dan berkilau.

2.      Melakukan sedikit gerakan pada tubuh
Semakin tubuh kita pasif dalam belajar, maka semakin tubuh kita bersiap untuk lelah khususnya mata. Supaya mata dapat kembali jernih, cobalah untuk mengerakkan bagian tubuh seperti: mengerakkan tangan, kaki, kepala, dan anggota tubuh lainnya. Dengan pergerakkan ini, diharapkan juga akan mengaktifkan kembali tubuh kita khususnya mata.

3.      Jalan-jalan kecil
Ketika mata sudah tidak berdaya dan hawa mengantuk mulai meradang. Hal lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa mengantuk tersebut adalah dengan berjalan-jalan. Berjalan-jalan di sekitar area belajar. Dengan berjalan, diharapkan tubuh kita dapat berelaksasi dan fit kembali.

4.      Perbanyak minum air putih
Dengan meminum banyak air putih maka akan terisi kembali energi dalam tubuh kita. Pada dasarnya sebagian besar tubuh manusia adalah air sehingga manusia akan banyak membutuhkan air untuk setiap harinya.

5.      Mencuci muka
Dengan mencuci muka itu berarti membasuh muka dengan menggunakan air, maka secara otomatis mata pun juga akan ikut terbasuh. Kegunaan dari mencuci muka ini adalah memberikan kesegaran pada muka, termasuk mata. Dengan membasuh muka, diharapkan juga dapat mengurangi rasa kantuk.


            Sekian tips dari saya untuk mengurangi rasa kantuk dalam belajar, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua para pembaca. Mohon maaf apabila terdapat penulisan kata yang kurang berkenan, karena ini saat ini saya juga masih belajar untuk menjadi seorang penulis blog yang baik.

Sumber:

Jumat, 11 Desember 2015

Tulisan 3 - Pekan Diploma 2015



Nama  : Ruli Novitasari
Kelas   : 3DA02
NPM   : 48213128
TULISAN III
PEKAN DIPLOMA 2015 

Program Diploma Bisnis dan Kewirausahaan

Pekan Diploma merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan bagi mahasiswa/i Universitas Gunadarma khususnya Program Diploma Bisnis dan Kewirausahaan. Acara Pekan Diploma untuk tahun ini telah diadakan kemarin pada tanggal 24-25 November 2015 di Kampus E Depok Universitas Gunadarma.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari berturut itu tentu berkaitan dengan kewirausahaan, sesuai dengan program yang telah kami ambil sebagai mahasiswa/i Program Diploma Bisnis dan Kewirausahaan. Beberapa kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan acara Pekan Diploma tersebut adalah mendengarkan seminar kewirausahaan, presentasi mengenai kegiatan dana bergulir yang telah dilakukan selama 6 bulan, dan presentasi kelompok terbaik dari kegiatan dana bergulir.

Jadi sebelum membahas lebih dalam mengenai kegiatan selama Pekan Diploma, saya akan menjelaskan pengertian dari kegiatan Dana Bergulir yang telah saya sebutkan tadi. Dana bergulir adalah pemberian dana yang berasal dari Universitas Gunadarma dengan nominal Rp 600.000 yang dimaksudkan agar mahasiswa/i dapat membuka sebuah usaha baik dalam bidang kuliner, aksesoris, dan lain-lain kemudian segala bentuk penerimaan dan pengeluaran akan dilaporkan dalam bentuk laporan bulanan dan pada akhir periode usaha akan dilaporkan dalam bentuk presentasi.

Kegiatan yang dilakukan selama acara Pekan Diploma berlangsung, antaralain:

  1. Seminar Kewirausahaan dengan judul Create Young Entrepreneur Toward ASEAN Economic Community. Seminar ini dihadari oleh beberapa pembicara seminar, para petinggi Universitas Gunadarma, staff dan dosen Universitas Gunadarma, dan mahasiswa/I Universitas Gunadarma khususnya Program Diploma Bisnis dan Kewirausahaan. Materi yang disampaikan oleh para pembicara cukup menarik yaitu kiat-kiat bagaimana menjadi seorang wirausaha yang sukses dan bagaimana cara merintis usaha yang baik. Dari seminar yang telah saya dengarkan, saya dapat menyimpulkan bahwa untuk menjadi seorang wirausaha yang baik yaitu harus memiliki tekad niat dan kemauan yang kuat, kegigihan dalam merintis usaha, berani mengambil resiko, dan selalu memiliki ide untuk mengatasi berbagai masalah yang tentu biasa dihadapi oleh para wirausahawan.
  2. Presentasi Kegiatan Dana Bergulir selama 6 bulan. Setelah melakukan kegiatan Dana Bergulir selama 6 bulan, selanjutnya yang harus dilakukan oleh mahasiswa/i Universitas Gunadarma khususnya Program Diploma Bisnis dan Kewirausahaan adalah mempertanggungjawabkan segala bentuk kegiatan Dana Bergulir yang telah dilakukan. Mulai dari penerimaan modal dari Universitas Gunadarma, rintisan usaha yang dikembangkan, perincian atas pencatatan keuangan selama kegiatan, dan lain-lain. Semua hal tersebut harus dipertanggungjawabkan kepada para dosen penguji. Tentu sebagai peserta kegiatan Dana Bergulir, kami harus dapat menjawab segala bentuk pertanyaan dari para dosen penguji dan menjelaskan secara rinci mengenai naik turun usaha yang dikembangkan selama ini.
  3. Presentasi Kelompok Terbaik dari Kegiatan Dana Bergulir. Setelah presentasi kegiatan Dana Bergulir, selanjutnya tahap seleksi terhadap kelompok terbaik dari kegiatan Dana Bergulir. Terpilih 6 kelompok diantaranya 4 kelompok dari Kampus Depok dan 2 kelompok dari Kampus Kalimalang. Kelompok yang terpilih tersebut dianggap cukup memiliki catatan yang baik dan memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi pada produk yang mereka kembangkan. Penentuan terakhir untuk pemilihan Juara I yaitu jatuh pada Kelompok Sukses Bahagia yang memperkenalkan produk berupa segala bentuk hiasan kreatifitas dari kain flanel. Saya sangat setuju bahwa kelompok Sukses Bahagia mendapat juara pertama dalam kegiatan dana bergulir ini, dengan alasan yaitu produk yang dihasilkan sangat menarik dan cukup membutuhkan kreatifitas yang sangat tinggi untuk membuatnya, grafik penjualan selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan, cara menjawab pertanyaan para dewan juri berdasarkan penjualan yang telah dilakukan, serta pengembangan usaha yang masih dilakukan hingga saat ini.

Tiba saatnya di penghujung acara yaitu penyerahan sertifikat Acara Pekan Diploma bagi semua peserta mahasiswa yang menghadari seminar Create Young Entrepreneur Toward ASEAN Economic Community.

Semoga dengan adanya kegiatan Dana Bergulir yang telah berlangsung kemarin dan mengikuti seminar mengenai kewirausahaan akan selalu membangkitkan jiwa wirausaha di kalangan anak muda zaman sekarang. Tentu bagi kebanyakan mahasiswa memiliki orientasi untuk bekerja di perusahaan yang bunafit dengan penghasilan diatas rata-rata. Namun 1 hal yang perlu kita sadari, tidak sedikit dari banyaknya anak muda yang berkeinginan menjadi seorang wirausaha muda. Memilih untuk menjadi seorang pegawai atau wirausaha, itu tergantung pilihan Anda. Penentuan kesuksesan tentu ada di tangan Anda. Jadi lakukanlah yang terbaik untuk hidup Anda.

Beberapa gambar mengenai kegiatan Pekan Diploma 2015.

Ruang Seminar

Para Peserta Seminar

Sertifikat Seminar

Tugas 3 - Sistem Otomatisasi Perkantoran


Nama              : 1. Mufarrohah                               45213670
                          2. Nanda Putri Purwantari            46213330
                          3. Rosdiana Norminawati Purba  48213092
                          4. Ruli Novitasari                         48213128
                          5. Yeni Sarah Hardiyanti              49213424
Kelas               : 3DA02
Matakuliah    : Sistem Informasi Manajemen
Deadline         : Kamis, 19 November 2015

Computer Based Information System (CBIS)
Komputer mula-mula digunakan sebagai Sistem Informasi Akuntansi (SIA), tapi kemudian disadari memiliki nilai potensial sebagai suatu Sistem Informasi Manajemen (SIM). Kemudian perhatian meluas pada bidang lain seperti: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), dan Sistem Otomatisasi Perkantoran (SOP), dan Sistem Berbasis Pengetahuan. Kelima bidang aplikasi ini membentuk sistem informasi berbasis komputer yang disebut dengan Computer Based Information System (CBIS).

Dalam CBIS dikenal dengan istilah End User Computing yaitu pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai. Terdapat 4 pengaruh utama yang mendorong End User Computing adalah:
  • Meningkatkan pengetahuan tentang komputer 
  • Antrian jasa informasi 
  • Perangkat keras yang murah 
  • Perangkat lunak jadi

Dalam beberapa hal, tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup-lahir, bertumbuh menjadi matang, berfungsi dan pada akhirnya mati. Pada evolusi ini disebut Siklus Hidup Sistem. Diantaranya:
  • Perencanaan 
  • Analisis 
  • Rancangan 
  • Penerapan 
  • Penggunaan

Kebanyakan sistem dibuat sebelum teknologi canggih berkembang, baik sistem yang memproses data perusahaan maupun sistem yang melaksanakan fungsi dasar. Dengan ini, manajemen menyimpulkan bahwa perlu dilakukan pendekatan baru atas sistem-sistem, dengan memanfaatkan teknologi modern pula. Pengerjaan ulang terhadap sistem ini disebut dengan Rekayasa Ulang.

Seiring berkembangnya CBIS, manager merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manager mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggungjawab keseluruhan manager dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh para spesialis informasi.

Pada awalnya para manager yang menggunakan komputer merupakan orang-orang yang berpandangan jauh kedepan yang mana memberikan keunggulan atas pesaing mereka. Manager sekarang benar-benar tidak memiliki banyak pilihan mengenai penggunaan komputer. Sebagian besar perusahaan telah sepenuhnya tergantung pada sistem pengolahan data berbasis komputer dan tidak dapat menanggani transaksi satu hari tanpanya. 

Sistem Otomatisasi Perkantoran (SOP)

Otomatisasi kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Bila diterapkan sebagai alat pemecahan masalah, otomatisasi kantor dapat memberikan kemampuan antara manager untuk saling melakukan komunikasi lebih baik lagi selagi mereka memecahkan masalah. Peningkatan komunikasi ini dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. 

Otomatisasi dalam Pabrik

Otomatisasi adalah penggunaan mesin untuk menjalankan tugas fisik yang biasanya dilakukan oleh manusia. Aplikasi otomatisasi pertama kali dilakukan dalam pabrik pada akhir tahun 1950 dan diberi nama numerical control. Kemudian mesin tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dikontrol langsung oleh mikrokomputer dan diberi nama direct numerical control. Perkembangan yang lebih baru adalah robotics, CAD (Computer Aided Design), dan CAM (Computer Aided Manufacturing). 

Sejarah Otomatisasi Perkantoran

Otomatisasi perkantoran dimulai pada tahun 1960 yaitu ketika IBM menemukan istilah word processing untuk menjelaskan aktivitas divisi mesin ketik elektriknya. Lalu pada tahun 1964 IBM kembali memasarkan mesin yang disebut MT / ST (Magnetic Tape / Selectric Typewriter). 

Pengertian Otomatisasi Perkantoran

Sistem Otomatisasi Perkantoran adalah semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada di dalam maupun di luar perusahaan. 

Otomatisasi perkantoran bertujuan untuk mempermudah semua jenis komunikasi baik lisan maupun lisan.

Pihak yang menggunakan Otomatisasi Perkantoran

Berikut merupakan pihak-pihak yang menggunakan otomatisasi perkantoran adalah
  1. Manager 
  2. Profesional adalah orang yang bertugas mengelola sesuatu yang khusus dengan keterampilan tertentu. 
  3. Sekretaris 
  4. Klerk adalah orang yang bertugas membantu sekretaris

Tujuan Otomatisasi Perkantoran

Pada tahun 1980, tujuan otomatisasi perkantoran hanya sebatas membantu tugas sekretaris dan klerk saja. Namun seiring dengan berjalannya waktu, terdapat beberapa tujuan otomatisasi perkantoran adalah 

  • Sebagai korespondensi ke dalam, artinya memperoleh informasi untuk pemecahan masalah 
  • Pendapatan yang lebih tinggi lawan penghindaran biaya, yaitu dengan cara menunda penambahan personel pada operasional aktivitas kerja 
  • Pemecahan masalah kelompok, yaitu komunikasi pada manajemen perusahaan untuk memecahkan masalah 
  • Pelengkapan bukan penggantian yaitu melengkapi informasi interpersonal seperti: percakapan face to face, telepon, menulis memo, dll

Aplikasi Otomatisasi Perkantoran

Berikut beberapa aplikasi otomatisasi perkantoran:
  1. Word Processing adalah penggunaan suatu peralatan elektronik yang secara otomatis melakukan beberapa tugas yang diperlukan untuk membuat dokumen ketik atau cetak. Peralatan tersebut ada 2 bentuk yaitu dedicated word process dan general purpose computer. 
  2. E-Mail adalah penggunaan komputer jaringan yang memungkinkan pemakai untuk mengirim, menyimpan, dan menerima pesan dengan menggunakan terminal komputer dan peralatan penyimpanan. 
  3. Voice Mail adalah mengirimkan pesan dengan mengucapkan pesan tersebut melalui telepon dan bukan mengetiknya, Anda menggunakan telepon untuk memanggil pesan yang telah dikirimkan kepada Anda. Fasilitas yang dimiliki Voice Mail ini adalah store dan forward, serta message distribution list. 
  4. Electronic Calendering adalah penggunaan komputer jaringan untuk menyimpan dan memanggil acara yang telah ditetapkan oleh manager. Electronic calendering ini bersifat khusus dari aplikasi otomatisasi perkantoran lainnya yaitu tidak benar-benar menyampaikan informasi, melainkan ia hanya menyusun terjadinya komunikasi. 
  5. Audio Conferencing adalah penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat hubungan audio diantara orang yang tersebar secara geografis untuk tujuan melakukan konferensi. 
  6. Video Conferencing adalah seperti halnya audio conferencing, video conferencing tidak melibatkan penggunaan komputer. Peralatan televisi digunakan untuk mengirim dan menerima signal video dan audio. 
  7. Computer Conferencing adalah penggunaan komputer jaringan sehingga memberi kemampuan seseorang untuk melakukan pertukaran informasi selama proses terjadinya konferensi. Aplikasi ini hampir sama dengan E-Mail. Perbedaannya hanya terletak pada para penggunannya. 
  8. Faximile adalah penggunaan peralatan khusus yang dapat membaca tampilam dokumen pada suatu ujung channel komunikasi dan membuat salinan atau kopi di ujung yang lain. Jalur telepon suara dapat berfungsi sebagai channelnya, dan pengoperasian peralatannya tidak lebih sulit dari mesin fotokopi. 
  9. Video Text adalah penggunaan komputer untuk tujuan memberikan tampilan materi tekstual pada layar. Materi tekstual dapat berupa naratif, atau tabulasi dan disimpan pada penyimpanan sekunder komputer. 
  10. Image Storage dan Retrieval adalah penyimpanan tampilan (image) dokumen yang dikarenakan ruang penyimpanan file pada kertas sudah tidak mencukupi lagi atau penyimpanan untuk dokumen volume besar dalam bentuk kertas dan ditransmisikan dalam bentuk penyimpanan tampilan (image). 
  11. Desktop Publishing adalah pembuatan output tercetak yang kualitasnya hampir sama dengan yang dihasilkan oleh typesetter.

Model Otomatisasi Perkantoran

Berikut peranan informasi yang mengalir baik dari maupun ke manager, yaitu:
  • Berperan sebagai penghubung : manager memperoleh informasi baik dari lingkungan perusahaan, dari unit operasi, dari unit pendukung, dan lain-lain. 
  • Berperan sebagai pemimpin : manager memperoleh informasi dari atasan maupun bawahan.
  • Berperan sebagai pemonitor : manager menyampaikan informasi kepada orang lain atau menggunakan informasi untuk pembuat keputusan.

Mix Otomatisasi Perkantoran

Manager akan menentukan Mix Otomatisasi Perkantoran berdasarkan karakteristik perusahaan orang lain yang terlibat dalam komunikasi, sumber daya yang tersedia, dan minat perorangan. 

Dalam beberapa kondisi, aplikasi otomatisasi perkantoran mengganti metode komunikasi tradisional yaitu diantaranya word processing digunakan sebagai alat pembuat memo, e-mail dan voice mail digunakan untuk mengganti cara pemanggilan telepon. Beberapa aplikasi otomatisasi perkantoran menawarkan peluang baru diantaranya video conferencing digunakan untuk menghubungkan antara orang yang berada di kota berbeda, prosesnya hampir sama dengan komunikasi tatap muka, electronic calendering digunakan untuk mengkoordinir pertukaran informasi dan computer conferencing digunakan untuk mengkomunikasikan pendapat para peserta. Otomatisasi Perkantoran adalah alat pemecahan masalah, bahkan ketika manager tidak mengoperasikan peralatan itu sendiri. 



Sumber:

McLeod, Raymond, Jr. 2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.
Margianti, E. S., dan Suryadi, H. S. 1994 .Seri Diktat Kuliah : Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Gunadarma.